Lima bulan telah terlewati bersama indahnya kebersamaanku dengan putra kecilku. Sunguh beruntung aku telah dipercaya, diuji dan dicoba oleh Allah Subhanahu wata'la dengan kehamilan dan kelahirannya. Semoga Allah Subhanahu wata'la memberikan kemampuan bagiku untuk membesarkan, mendidik dan mencetak titipannya menjadi manusia yang berakhlak indah seindah namanya, Muhammad Ahnaf Ibrahim.
Bila diingat kembali, aku sungguh bernafsu memberi nama anakku. Pertama, aku sangat menyukai nama Ibrahim, karena itu adalah nama 'Bapaknya para nabi'. Nabi yang hanif, Ibrahim alaihisalam. selain itu, Rasulullah Salallahu 'alaihi wasallam juga menamai puteranya dengan nama indah itu. Sejak dulu aku begitu ingin menamai anakku dengan nama itu karena aku ingin kelak anakku menjadi orang yang penuh kelembutan dan kasih sayang, hanif, bijaksana seperti nabi Ibrahim alaihisalam. Kedua, aku sungguh menginginkan anak yang memiliki akhlak yang mulia seperti Rasulullah Salallahu 'alaihi wasallam, pemberani, cerdas dan dengan segala kebaikan yang ada padanya, sungguh aku ingin anakku memiliki sifatnya. Maka ku beri namanya Muhammad. Ketiga, suamiku pun menginginkan anak yang sabar dan 'gak neko-neko' seperti arti nama Ahnaf. Dihubungkan dengan nafsuku memberi namanya dengan tiga nama yang indah, bahwa cukuplah hanya satu nama saja yang diberikan pada anak kita. Misalnya, Muhammad saja, atau Ahnaf saja, atau Ibrahim saja. Selebihnya dapat diikuti dengan nama bapaknya. Misalnya, Muhammad bin Abdullah, atau Ibrahim bin Hendra.
Suatu hari, pedagang sayur langgananku yang istrinya akan melahirkan memintaku mencarikan nama untuk anaknya. Bukan aku tak ingin menamai anaknya, karena dialah bapak sang anak yang paling berhak menamai anaknya. Lekas ku berikan tuntunan memberi nama anak a la Rasulullah yang aku pelajari sebelumnya dari kitab fiqih Imam Syafi'i seperti berikut.
Bila diingat kembali, aku sungguh bernafsu memberi nama anakku. Pertama, aku sangat menyukai nama Ibrahim, karena itu adalah nama 'Bapaknya para nabi'. Nabi yang hanif, Ibrahim alaihisalam. selain itu, Rasulullah Salallahu 'alaihi wasallam juga menamai puteranya dengan nama indah itu. Sejak dulu aku begitu ingin menamai anakku dengan nama itu karena aku ingin kelak anakku menjadi orang yang penuh kelembutan dan kasih sayang, hanif, bijaksana seperti nabi Ibrahim alaihisalam. Kedua, aku sungguh menginginkan anak yang memiliki akhlak yang mulia seperti Rasulullah Salallahu 'alaihi wasallam, pemberani, cerdas dan dengan segala kebaikan yang ada padanya, sungguh aku ingin anakku memiliki sifatnya. Maka ku beri namanya Muhammad. Ketiga, suamiku pun menginginkan anak yang sabar dan 'gak neko-neko' seperti arti nama Ahnaf. Dihubungkan dengan nafsuku memberi namanya dengan tiga nama yang indah, bahwa cukuplah hanya satu nama saja yang diberikan pada anak kita. Misalnya, Muhammad saja, atau Ahnaf saja, atau Ibrahim saja. Selebihnya dapat diikuti dengan nama bapaknya. Misalnya, Muhammad bin Abdullah, atau Ibrahim bin Hendra.
Suatu hari, pedagang sayur langgananku yang istrinya akan melahirkan memintaku mencarikan nama untuk anaknya. Bukan aku tak ingin menamai anaknya, karena dialah bapak sang anak yang paling berhak menamai anaknya. Lekas ku berikan tuntunan memberi nama anak a la Rasulullah yang aku pelajari sebelumnya dari kitab fiqih Imam Syafi'i seperti berikut.
- Memberi nama anak dengan nama yang baik seperti Abdullah, Abdurrahman, Muhammad, Ahmad, dan nama baik lainnya seperti nama para nabi.
Dari Hadis Riwayat Abu Dawud, Rasulullah Salallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda, "Pada Hari Kiamat kelak kalian akan dipanggil dengan nama kalian berikut nama ayah-ayah kalian.Karena itu berilah nama-nama yang baik,"
Dalam hadis Muslim pun disebutkan bahwa nama yang paling dicintai Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman. Dan dalam redaksi Abu Dawud, nama yang paling bagus ialah Harits dan Hamam, sedangkan nama yang paling buruk ialah Harb dan Murrah.
- Rasulullah Salallahu 'alaihi wasallam pun pernah bersabda, "Berilah nama dengan namaku, jangan dengan julukanku." (diperkuat dengan khabar Abu Nu'aim)
- Makruh memberi nama Nafi', Basyar, Najih, Ribah, Aflah, Barakah, karena ada indikasi hadits yang melarang nama-nama tersebut. Dan makruh memberi nama yang menimbulkan anggapan negatif atau nama yang buruk.
Dari hadits Muslim dikatakan, "Janganlah memberi nama anakmu Aflah, Najih, Yasar dan Ribah, sebab ketika kamu bertanya kepada orang lain, 'Apakah dia seperti itu?' dia menjawab, 'Tidak.' "
Semoga tuntunan Rasulullah Salallahu 'alaihi wasallam dalam memberi nama anak kita dapat kita amalkan seutuhnya. Amiin.
Play at Casinos - Dr.MCD
BalasHapusNo 동두천 출장안마 registration required. Slots. Free Spins. No 군산 출장마사지 deposit required. Jackpot wins. Jackpot. 춘천 출장마사지 1. Play Online Slots. 동해 출장안마 1. Live Casinos. 2. Online Jackpot. 4. 안성 출장안마 No